Kamis, 12 Maret 2015

IKHLAS


بسم الله الرحمن الرحيم
Sesungguhnya tujuan utama agama Islam adalah agar manusia beribadah kepada Allah Ta'ala dengan ikhlas. Allah Ta'ala berfirman: 
Dan mereka tidaklah diperintahkan kecuali agar beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya (terjemah: Al Bayyinah: 5).
Ta'rif (definisi) ikhlas

Ikhlas secara bahasa artinya memurnikan sesuatu dan membersihkannya dari campuran. Secara istilah, ada beberapa ta'rif, di antaranya adalah:
- Ikhlas adalah pensucian niat dari seluruh noda  dalam mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala. Noda di sini misalnya mencari perhatian makhluk dan pujian mereka.
- Ikhlas adalah pengesaan Allah Ta'ala dalam niat dan ketaatan.
- Ikhlas adalah melupakan perhatian makhluk dan selalu mencari llah Ta'ala.
- Ikhlas adalah seorang berniat mendekatkan diri kepada Allah dalam ibadahnya.
- Ikhlas adalah samanya perbuatan seorang hamba antara yang nampak dan yang  tersembunyi.
Singkatnya, ikhlas adalah seseorang beribadah dengan niat mendekatkan diri kepada Allah, mengharapkan pahala-Nya, takut terhadap siksa-Nya dan ingin mencari ridha-Nya. 
Dzun Nun Al Mishriy rahimahullah berkata: "Tiga tanda keikhlasan adalah: (1) Seimbangnya pujian dan celaan orang-orang terhadapnya, (2) Lupa melihat amal dalam beramal, (3) Dan mengharapkan pahala amalnya di akhirat."
Ibnul Qayyim berkata, "Tidak akan berkumpul dalam hati keikhlasan dengan cinta kepada pujian dan sanjungan melainkan seperti berkumpulnya air dan api."
Ikhlas juga merupakan syarat diterimanya amal di samping sesuai dengan Sunnah. Allah Azza wa Jalla berfirman dalam hadits Qudsi:

أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ فِيهِ مَعِى غَيْرِى تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ

"Aku sangat tidak butuh sekutu, siapa saja yang beramal menyekutukan sesuatu dengan-Ku, maka Aku akan meninggalkan dia dan syirknya." (HR. Muslim)

Tempat Ikhlas 
Ikhlas tempatnya di hati. Saat hati seseorang menjadi baik dengan ikhlas, maka anggota badan yang lain ikut menjadi baik. Sebaliknya, jika hatinya rusak, misalnya oleh riya', sum'ah, hubbusy syuhrah (agar dikenal), mengharapkan dunia dalam amalnya, 'ujub (bangga diri) dsb. maka akan rusaklah seluruh jasadnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . 

"Apabila hati menjadi baik, maka akan baik pula seluruh jasadnya, dan apabila hati menjadi rusak, maka akan rusak seluruh jasadnya." (HR. Bukhari-Muslim)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar