Rabu, 22 April 2015

IKHLAS BERAMAL

بسم الله الرحمن الرحيم

IKHLAS

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Alhamdulilllah, segala puji kita panjatkan kehadirat Allah swt bahwa hingga saat ini, Allah masih mau memberikan nikmat-Nya kepada kita, Allah masih mau memberikan kesempatan kepada kita untuk menyempurnakan pengabdian kita kepada-Nya, dengan harapan mudah-mudahan segala kekurangan dalam proses pengabdian itu diampuni oleh Allah swt. Mudah-mudahan juga momentum hari jumat ini semakin memberikan kita kesadaran akan peningkatan kualitas iman dan takwa kita kepada-Nya. Amin. Karena tujuan kita diciptakan adalah untuk beribadah, untuk mengabdi kepada Allah SWT.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptkan jin dan manusia kecuali untuk menyembah kepada-Ku.” (QS. adz-Dzariyat: 56)
Hadirin jamaah jum’at yang dirahmati Allah.
Sesungguhnya kehidupan ini memang Allah ciptakan untuk menguji, siapa diantara hamba-Nya yang paling banyak dan paling baik dalam beramal. Beramal merupakan inti dari keberadaan manusia di dunia ini, tanpa amal maka manusia akan kehilangan fungsi dan peran utamanya dalam menegakkan khilafah dan imarah. Allah berfirman menegaskan tujuan keberadaan manusia.
Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-Mulk: 2.
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
”Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun“.
Allah SWT juga berfirman dalam Q.S. Al-Asr.
ÎŽóÇyèø9$#ur ÇÊÈ   ¨bÎ) z`»|¡SM}$# Å"s9 AŽô£äz ÇËÈ   žwÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# (#öq|¹#uqs?ur Èd,ysø9$$Î/ (#öq|¹#uqs?ur ÎŽö9¢Á9$$Î/ ÇÌÈ  
Artinya :
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”


Hadirin jamaah jum’at yang dirahmati Allah.
Namun pada implementasinya, tidak cukup kalau hanya beramal saja, karena Allah SWT akan menyeleksi setiap amal itu dari niatnya dan keikhlasannya. Tanpa ikhlas, amal seseorang akan sia-sia tidak berguna dan tidak dipandang sedikitpun oleh Allah swt.

Nabi Muhammad SAW bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ.
Artinya :
 “Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, "Rasulullah SAW telah bersabda:  Sesungguhnya Allah tidak akan melihat bentuk tubuh atau rupamu dan hartamu, tetapi Dia akan melihat hatimu dan perbuatanmu.” {Kitab Shahih Muslim, Hadist No. 1784}
Berbicara tentang ikhlas, salah satu ulama sufi,  Imam Al-Ghazali menuturkan, “Setiap manusia binasa kecuali orang yang berilmu. Orang yang berilmu akan binasa kecuali orang yang beramal (dengan ilmunya). Orang yang beramal juga binasa kecuali orang yang ikhlas (dalam amalnya). Namun orang yang ikhlas juga tetap harus waspada dan berhati-hati dalam beramal”. Dalam hal ini, hanya orang-orang yang ikhlas beramal yang akan mendapat keutamaan dan keberkahan yang sangat besar
Hadirin jamaah jum’at yang dirahmati Allah SWT.
Sesungguhnya tujuan utama agama Islam adalah agar manusia adalah tidak hanya sekedar beribadah tapi beribadah yang didasari dengan ikhlas. Allah SWT berfirman dalam surat Al Bayyinah: 5 .
!$tBur (#ÿrâÉDé& žwÎ) (#rßç6÷èuÏ9 ©!$# tûüÅÁÎ=øƒèC ã&s! tûïÏe$!$#
“Mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595].”
[1595] maksud kata Lurus dalam ayat tersebut adalah jauh dari syirik (mempersekutukan Allah) dan jauh dari kesesatan.
Perlu kita ketahui bahwa apabila seseorang melakukan suatu perbuatan tetapi ia salah niat yakni hanya untuk mendapatkan pujian dari orang lain atau sebagainya, maka amalan itu akan sia-sia tidak akan mendapatkan pahala bahkan akan mendapatkan murka dari Allah SWT karena telah menduakan Allah, tidak ditujukan kepada Allah SWT. sebagaimana sabda Rasulallh SAW dibawah ini:
 ان الله لايقبل من العمل الا ما كان له خالصا ويبتغي به وجهه (رواه النسائ

“Sesungguhnya Allah  tidak akan menerima suatu amal kecuali yang ikhlas untuk-Nya, dan bertujuan untuk mencari ridha-Nya.” (HR. Nasa’i).
        
         jelas sekali, bahwa amal atau perbuatan manusia tidak akan di terima oleh Allah apa bila tidak di dasari niat yang ikhlas. Oleh karena itu, agar amal kita tidak sia-sia dimata Allah, sebelum melakukan suatu perbuatan awalilah dengan berniat yang ikhlas, yaitu semata-mata lillahi ta'ala.
Lalu Hadirin jamaah jum’at, apa yang di maksud dengan ikhlas?
Ada beberapa definisi dari ulama tentang ikhlas, di antaranya:
1.   Ikhlas adalah pensucian niat dari seluruh noda  dalam mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala. (Noda di sini misalnya mencari perhatian makhluk dan pujian mereka).
2.   Ikhlas adalah pengesaan Allah Ta'ala dalam niat dan ketaatan.
3.   Ikhlas adalah melupakan perhatian makhluk dan selalui mencari Allah Ta'ala. 
4.   Ikhlas adalah seorang berniat mendekatkan diri kepada Allah dalam ibadahnya.
Singkatnya, ikhlas adalah beribadah tau beramal dengan niat mendekatkan diri kepada Allah, mengharapkan pahala-Nya, takut terhadap siksa-Nya dan hanya ingin mencari ridha-Nya.
Dzun Nun Al Mishriy rahimahullah berkata: "Tiga tanda keikhlasan adalah: (1) Seimbangnya pujian dan celaan orang-orang terhadapnya, (2) Lupa melihat amal dalam beramal, (3) Dan mengharapkan pahala amalnya di akhirat." Ibnul Qayyim berkata, "Tidak akan berkumpul dalam hati keikhlasan dengan cinta kepada pujian dan sanjungan melainkan seperti berkumpulnya air dan api."
Yang terakhir Hadirin jamaah jum’at, saya akan bacakan hadits dari Nabi Muhammad SAW, bahwa beliau  bersabda :
إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
Artinya :
"Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya, dan  sesungguhnya  setiap  orang  (akan dibalas) sesuai dengan niatnya.”

Artinya, ketika niatnya baik, maka akan dibalas dengan kebaikan, tapi ketika niatnya buruk makan akan dibalas dengan keburukan.
Mudah-mudahan Hadirin jamaah jum’at, kita semua selalu diberi hidayah dan pertolongan oleh Allah SWT, agar selalu bisa beramal kebaikan yang dilandasi oleh keikhlasan, yang akhirnya kita semua diberi keselamatan, sehingga bisa masuk ke dalam surganya Allah SWT dengan mudah dan mendapat ridha dari Allah SWT. Amin.


1 komentar: