ADAB BAGI ORANG YANG SEDANG SAKIT
Wahai saudaraku se-iman! Hidup di dunia tidak bisa lepas dari cobaan dan ujian dari Allah SWT, karena Allah SWT sendiri sudah menyatakan dalam Al-Qur’an akan menguji kita semua, baik dengan ujian kemiskinan, kekayaan, ketakutan, jabatan, kesusahan, kebahagiaan, ataupun yang lain, semua itu sebagai tes/ujian bagi kita semua seberapa besar tingkat keimanan kita kepada Allah SWT, tugas kita sebagai hamba yang beriman adalah menerima dengan sabar dan ikhlas agar kita menjadi hamba yang berbakti dan cobaan tersebut diganti oleh Allah SWT dengan pahala yang besar atau sebagai penghapus atas dosa-dosa yang setiap hari kita lakukan.
Sebagai saudara se-iman dan se-agama saya berbagi ilmu kepada anda sekalian agar kita sama bisa memberikan nasehat dalam kebaikan. Saya akan menjelaskan bagaimana adab/perilaku orang muslim ketika diberi ujian sakit oleh Allah SWT.
ADAB BAGI ORANG YANG SEDANG SAKIT
1. Seorang yang sedang sakit hendaknya bersabar, tidak kesal dan tidak menampakkan sikap keluh kesah
2. Dianjurkan bagi orang yang sakit untuk berobat dengan obat-obatan yang mubah (halal).
Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ اللهَ تَعَالَى خَلَقَ الدَّاءَ وَ الدَّوَاءَ فَتَدَاوَوْا وَ لاَ تَتَدَاوَوْا بِحَرَامٍ
Artinya :
"Sesungguhnya Allah Ta'ala menurunkan penyakit dan obatnya. Maka berobatlah, namun jangan berobat dengan yang haram." (HR. Thabrani dalam Al Kabir dari Ummud Darda', dan dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahihul Jami' no. 1762)
3. diperbolehkan baginya melakukan ruqyah (jampi-jampi) dari ayat-ayat Al Qur’an atau doa-doa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selama tidak memunculkan syirik.
Rasulullah SAW bersabda:
لَا بَأْسَ بِالرُّقَى مَا لَمْ يَكُنْ فِيهِ شِرْكٌ»
Artinya :
"Tidak mengapa melakukan ruqyah selama tidak ada kemusyrikan di dalamnya." (HR. Muslim)
4. Tidak diperbolehkan memakai jimat/jampi-jampi yang mengandung syirik. Orang yang memakai jimat untuk menangkal penyakit dan lainnya telah berbuat syirk.
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ عَلَّقَ تَمِيْمَةً فَقَدْ أَشْرَكَ
Artinya :
"Barang siapa yang memakai jimat, maka ia telah berbuat syirk." (HR. Ahmad dan Hakim, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahihul Jami' no. 6394
5. orang yang sedang sakit hendaknta tahu dan yakin bahwa amalan yang dikerjakan semasa sehatnya akan dicatat juga ketika sakitnya.
Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا مَرِضَ العَبْدُ، أَوْ سَافَرَ، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا
Artinya :
"Apabila seorang hamba sakit atau bersafar, maka akan dicatat untuknya amal yang biasa dia kerjakan ketika mukim (tidak safar) dan sehat." (HR. Bukhari)
6. Hendaknya orang yang sakit berhusnu zhan (berbaik sangka) kepada Allah, bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'ala akan merahmatinya dan tidak mengazabnya, akan mengampuninya serta tidak menghukumnya.
Rasulullah SAW bersabda:
مَا يُصِيبُ المُسْلِمَ، مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ، وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا، إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
Artinya :
"Tidaklah seorang muslim tertimpa kelelahan, sakit, kegelisahan, kesedihan, gangguan, dan kegundahan, sampai duri yang mengenainya melainkan Allah akan menghapuskan kesahalan-kesalahannya dengan sebab itu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Abdus Shomad, S.Pd.I
Tidak ada komentar:
Posting Komentar